Selasa, 02 April 2013

Masa kuliah adalah ketika anak mulai masuk ke fase menuju kedewasaan. Orang tua pun perlu memastikan kalau berbagai persiapan penting sebelum masuk kuliah seperti yang dilansir dari GalTime ini sudah dilakukan anak.
Fokus pada nilai akademisTujuan seseorang menuntut ilmu adalah untuk menambah pengetahuan. Namun sebaiknya orang tua juga perlu memastikan anaknya memiliki nilai akademis yang baik ketika SMA. Sebab nilai tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk mempermudah pendaftaran ke universitas yang diinginkan.
Mengetahui bakat dan minatMeskipun nilai akademis sudah tergolong bagus, anak juga perlu diarahkan untuk mengikuti klub tertentu sesuai dengan bakat dan minat mereka. Sebab kegiatan ekstrakurikuler di luar sekolah juga memberi peran penting dalam pendidikan sosial anak.
Target lulusBanyak kasus anak kuliah yang terlalu asyik berorganisasi akhirnya terlambat lulus. Hal ini patut dijadikan pertimbangan khusus bagi orang tua. Pastikan anak mampu lulus tepat waktu dan kegiatan organisasi tidak mengganggu aktivitas akademis di dalam kelas.
Mencari beasiswaSehubungan dengan menjaga nilai akademis, dari situ sebenarnya anak akan punya kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Orang tua bisa membantu mencarikan beasiswa yang tepat untuk anak. Sehingga biaya untuk kuliah akan terasa lebih ringan.
Berlatih soalUjian masuk kuliah atau yang disebut dengan SNMPTN memang cukup sulit. Oleh sebab itu, persiapan terakhir dan yang paling penting adalah anak sebaiknya mulai berlatih soal-soal. Sama seperti hal lain, semakin sering berlatih, maka semakin sempurna anak menguasai soal-soal untuk ujian masuk kuliah.
Itulah persiapan penting sebelum masuk kuliah untuk anak yang perlu diperhatikan orang tua. Punya saran lain?

pengetahuan sejenak gheng syaripudin


Tempat Kuliah di Bandung
Bandung adalah kota pendidikan ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Jogya. ini terangkum oleh banyaknya tempat-tempat kuliah di Bandung baik swasta maupun Universitas negeri.
Daftar Tempat Kuliah Terpoler di Bandung :
1. ITB
Alamat Institut Teknologi Bandung ITB
Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 Jawa Barat
Telp +62-22-250 0935
Website http://www.itb.ac.id
2. UNPAD
Alamat Universitas Padjadjaran – UNPAD
Kantor : Jalan Dipati Ukur 35 Bandung
Telepon : (022) 2503271
Website : http://www.unpad.ac.id
3. UPI
Alamat Universitas Pendidikan Indonesia
Jl.Dr.Setiabudi No.229 Bandung
Tlpn.(022)2001197,2002320,2013163 Fax.(022)200509
Website : http://www.upi.edu/
4. UNISBA
Alamat Universitas Islam Bandung
Jl. Tamansari No.1, 20, 22, 24, 26 Bandung
Telepon : Telp (022) 4205546 Pes. 107, 109
Website :http:// www.unisba.ac.id
5. ITENAS
Alamat Institut Teknologi Nasional
Jl. PHH. Mustafaa No. 23 Bandung Jawa Barat Indonesia
Telepon : +62 22 7272215
Website : www.itenas.ac.id
6. POLMAN
Alamat Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
Jl. Kanayakan no.21 Dago, Bandung, Indonesia
Telepon : +62 22 2500 241 / Fax : +62 22 250 2649
Website : http://www.polman-bandung.ac.id
7. POLBAN
Alamat Politeknik Negeri Bandung
Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Kotak Pos 1234 Bandung 40012
Telepon (022) 2013789 Fax. (022) 2013889
Website : http://www.polban.ac.id
8. ITT TELKOM
Alamat Institut Teknologi Telkom
Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung 40257 Indonesia
Telp: 62-22-756 4108 Fax: 62-22 756 5200
Website : http://www.ittelkom.ac.id/
9. UNJANI
Alamat Universitas Jendral Achmad Yani
Jl. Terusan Jendral Sudirman, PO Box 148 Cimahi – Jl. Terusan Jenderal Gatot Subroto, PO.BOX 807 Bandung, 40285
TLP. 022 – 6610223, 022 – 6656190, 022 – 7312741 dan 022 – 7309433
Website : http://www.unjani.ac.id
10. UNIKOM
Alamat Universitas Komputer
Jl. Dipatiukur 112 Bandung
Telepon 022-2504119
Website : http://www.unikom.ac.id/

pengetahuan sejenak ....
gheng syaripudin.

Minggu, 10 Maret 2013

https://skydrive.live.com/?id=2BA75EACE954C18A!112&cid=2ba75eace954c18a#!/edit.aspx?cid=2BA75EACE954C18A&resid=2BA75EACE954C18A!107&app=Excel
https://skydrive.live.com/?cid=2BA75EACE954C18A#!/view.aspx?cid=2BA75EACE954C18A&resid=2BA75EACE954C18A!112&app=PowerPoint
https://skydrive.live.com/?id=2BA75EACE954C18A!112&cid=2ba75eace954c18a#!/?cid=2BA75EACE954C18A&id=2BA75EACE954C18A!106!cid=2BA75EACE954C18A&id=2BA75EACE954C18A!118 PONDOK PESAMTREN ISLAHUL BALID FITAUKIRIL WALID alamat kampung babakan gudang kecamatan plered purawakarta adalah pondok pesantren salafiah yang di dirikan oleh al marhum mama Ajeungan sohib atau KH.AHMAD SOHIB
yang sekarang di teruskan oleh menantu dan anak anak nya, mendidik santri santri salaf dan yang sekolah.

Mensyukuri nikmat Allah
          Nabi sallahu alaihi wassalam menceritakan
            “Ada tiga orang bani isra’il menderita penyakit belang, botak, dan buta Allah hendak menguji mereka maka Allah pun mengutus kepada malaikat, malaikat itu dating kepada si belang dan bertanya “Apa yang paling kamu dambakan,? Si belang menjawab “Saya mendambakan paras yang tampan dan kulit yang bagus serta hilang penyakit yang menjadi orang-orang jiji kepadaku”, kemudian malaikat itu mengusap si belang, maka hilanglah penyakit yang menjijikan itu bahkan ia di beri paras yang tampan.
            malaikat itu bertanya lagi “Harta apa yang paling kamu senangi?” sibelang pun menjawab “unta” kemudian malaikat itu member unta yang bunting sepuluh bulan. dan malaikat itu berkata, “semoga Allah member berkah atas apa yang kamu dapatkan.
            kemudian itu malaikat itu dating kepada si botak dan bertanya “Apa yang paling kamu dambakan”? si botak menjawab: saya mendambakan rambut yang bagus dan hilang penyakit yang menjadikan orang-orang jiji kepadaku ini.” Kemudian malaikat itu mengusap si botak, maka hilang penyakit nya itu serta di beri rambut yang bagus, malaikat itu bertanya lagi: “harat apakah yang paling kamu senangi? Si botak menjawab, “sapi” kemudian ia diberi sapi yang buting dan malaikat tadi berkata semoga Allah member berkah atas apa yang kamu dapatakan saat ini.
            Kemudian malaikat itu dating kepada si buta dan bertanya “Apakah yang apaling kamu dambakan”? si buta menjawab “saya mendambakan agar Allah mengembalikan pengelihatanku sehingga aku dapat melihat kembali.” Malaikat itu pun mengusap si buta, dan Allah mengembalikan pengelihatanya malaikat itu bertanya lagi “ Harta apa yang paling kamu senangi”? si buta menjawab “Kambing, kemudian ia iberi kambing yang bunting. Selang beberapa waktu kemudian, unta, sapi, dan kambing tersebut berkembang biak, dan akhirnya si belang tadi memilki unta yang memenuhi suatu lembah, demikian juga dengan sibotak dan si buta masing-masing memiliki sapid an kambing yang memenuhi suatu lembah.
            Kemudian malaikat tadi dating kepada si belang dengan menyerupai orang yang berpenyakit belang seperti keadaan si belang waktu itu, dan berkata “saya adalah orang miskin yang kehabisan bekal di perjalanan, sampai hari ini tidak ada yang mau member pertolongan kepada saya kecuali Allah dan kemudian kepada engkau, saya meminta kapadamu dengan menyebut zat yang telah member englau paras yang tampan dan kulit yang bagus serta harta kekayaan seelor unta untuk bekal dalam perjalanan saya.” Si belang berkata Hak hak yang harus saya berikan masih banyak.
            Malaikat itu berkata kalau tidak salah saya sudah mengenalimu, bukankah kamu dahulu orang yang berpenyakit belang sehingga orang jiji kepadamu? Bukankah kamu dahulu orang yang miskin dan Allah memberikan kekayaan kepadamu? Si belang berkata harta kekayaan ku ini adalah warisan dari nenek moyangku, malaikat itu berkata jika kamu berdusta, semoga Allah mengembalikanmu keadaanmu seperti semula.
            Kemudian malaikat itu dating kepada si botak seperti keadaan si botak pada waktu itu. Dan berkata kepadanya seperti apa yang dikatakan pada si belang si botak juga menjawab seperti jawaban si belang tadi kemudian malaikat tadi berkata “jika kamu berdusta, semoga Allah mengmbalikanmu seperti kedaan semula”
            Kemudian malaikat tadi mendatangi si buta dengan menyerupai keadaan si buta waktu itu dan berkata “saya adalah orang miskin yang kehabisan bekal di tengah perjalanan saya mwminta kepadamu dengan menyebut zat yang telah membalikan pengelihatanmu, seekor kambing untuk perjalanan saya” si buta berkata saya dahulu adalah orang yang buta kemudian Allah mengembalikan pengelihatan saya. Maka ambilah apa yang kamu inginkan dan tinggalkanlah apa yang tidak kamu senangi. Demi Allah sekarang, saya tidak akan memberatkan sesuatu kepadamu yang kamu ambil karena Alla yang maha mulia. Malaikat itu berkata peliharalah harta kekayaanmu sebenarnya kamu itu di uji dan Allah telah rido kepadamu dan murka kepada kedua temanmu (si botak dan si belang)”(HR.Al-Bukhori dan Muslim, 

Keutamaan ilmu pengetahuan
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim, begitu Nabi bersabda.
“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim.” (HR.Bukhari)

Ilmu membuat seseorang jadi mulia, baik di hadapan manusia juga di hadapan Allah:
” ….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujaadilah [58] : 11)

Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Az-Zumar [39]: 9).
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama”. (TQS.Fathir [35]: 28)
„Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? (Az-Zumar:9)
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Al-Mujadilah:11)
Dalam Kitab Ihya ‚Uluumuddiin susunan Imam Al Ghazali disebut bahwa Nabi berkata: „Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama!“ Nabi juga berkata bahwa meninggalnya 1 kabilah (penduduk 1 kampung) lebih ringan daripada meninggalnya seorang ulama.
Itulah kemulian orang yang berilmu!
Menuntut ilmu itu pahalanya begitu besar:
“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penunutu ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat. (Dari hadits yang panjang riwayat Muslim)
“Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali.” (HR. Tirmidzi, hasan)
“Barangsiap menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim)
“Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia dalam (masalah) dien (agama).” (HR.Bukhari)
Dalam hadits lainnya dijelaskan bahwa ilmu yang wajib dituntut adalah ilmu yang bermanfaat. Yang bukan hanya benar, tapi juga dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan dapat memberi kebahagiaan bagi kita, keluarga, dan masyarakat baik di dunia mau pun di akhirat.
Rasulullah saw bersabda: “Apabila anak cucu adam itu wafat, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang mendoakan orangtuanya.” (HR.Muslim, dari Abu Hurairah ra)
Allah berfirman, “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat (ilmu dan hikmah) Allah. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS Lukman [31] : 27)
Ilmu itu begitu luas, dari yang bermanfaat hingga yang tidak bermanfaat. Contoh ilmu yang bermanfaat adalah ilmu agama, ilmu fisika, ilmu komputer, dsb. Contoh ilmu yang tidak bermanfaat bahkan terlarang adalah ilmu sihir, ilmu meramal/astrologi, dsb. Begitu banyak ilmu namun waktu kita begitu sedikit. Oleh karena itu hendaknya dipakai untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW pernah memohon dalam doanya, “Allaahumma inni a’uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’u”. ‘Ya, Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat.’
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Allah SWT Memberi wahyu kepada Nabi Dawud a.s. Firman-Nya, “Wahai, Dawud. Pelajarilah olehmu ilmu yang bermanfaat.”
“Ya, Rabbi. apakah ilmu yang bermanfaat itu ? ” tanya Nabi Daud.
“Ialah ilmu yang bertujuan untuk mengetahui keluhuran, keagungan, kebesaran, dan kesempurnaan kekuasaan-Ku atas segala sesuatu.Inilah yang mendekatkan engkau kepada-Ku.”
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Ar Rabi-i’, Rasulullah SAW bersabda, “Tuntutlah ilmu. Sesungguhnya, menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wa Jalla, sedangkan Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya didunia dan akhirat.”
Ternyata ilmu yang bermanfaat itu adalah ilmu yang menyebabkan kita semakin dapat mengenal Allah, yang dapat kita amalkan, yang membuat kita rendah hati serta terhindar dari sifat takabur..
Ilmu selain diyakini kebenarannya juga harus diamalkan. Sebab ilmu tanpa amal, seperti pohon yang tidak berbuah.
“Barangsiapa mengamalkan apa-apa yang ia ketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya, dan Allah akan menolong dia dalam amalan nya sehingga ia mendapatkan surga. Dan barangsiapa yang tidak mengamalkan ilmunya maka ia tersesat oleh ilmunya itu. Dan Allah tidak menolong dia dalam amalannya sehingga ia akan mendapatkan neraka “. (hadits)
Begitu juga amal tanpa ilmu, hanya akan membawa kehancuran. Contohnya orang tidak pernah belajar menerbangkan pesawat tentu akan berbahaya jika dia menerbangkan pesawat. Setelah diamalkan, maka disunnahkan bagi kita untuk mengajarkan ilmu tersebut ke orang lain yang belum mengetahui.
Kita menuntut ilmu dunia selama 12 tahun dari SD hingga SMA. Setiap hari paling tidak 5 jam kita mempelajari ilmu dunia. Tapi pernahkah kita menghitung berapa lama kita belajar ilmu agama? Adakah sejam sehari?
Jika tidak, sungguh malang nasib kita, padahal ilmu agama penting bagi kita guna mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Bukankah kebahagiaan di akhirat lebih baik dan lebih kekal? Bukankah hidup di dunia hanya sekejap saja (Cuma sekitar 63 tahun)?
Meski dia profesor Fisika atau Pakar Komputer, tapi jika tidak tahu ilmu agama sehingga sholat, puasa, zakat, dsb tidak benar niscaya dia akan masuk neraka.
Tentu saja bukan maksud kita mengenyampingkan ilmu dunia. Mempelajari ilmu dunia yang bermanfaat adalah fardu kifayah. Sejarah Islam menunjukkan bahwa meski ummat Islam gemar mempelajari ilmu agama, namun ilmu dunia mereka juga tinggi. Angka yang dunia pakai sekarang adalah angka Arab (Arabic Numeral) yang diperkenalkan sarjana Muslim kepada dunia. Bukan angka Romawi atau Eropa! Aljabar (Algebra), Algoritma yang mengembangkannya adalah sarjana Muslim: Al Khawarizm. Demikian pula di bidang kedokteran dikenal Avicenna (Ibnu Sinna), di bidang sosial Averroes (Ibnu Rusyid), dsb. Kimia (Chemical) juga berasal dari bahasa Arab Alkimia (Alchemy). Yang memperkenalkan angka 0 ke dunia adalah ummat Islam. Itulah prestasi ummat Islam di bidang ilmu dunia.
Jika sebagian muslim sudah mempelajarinya (misalnya ada beberapa orang yang belajar ilmu kedokteran), maka gugurlah kewajiban itu bagi yang lainnya. Tapi mempelajari ilmu agama adalah fardu ‘ain, kewajiban bagi setiap Muslim. Tanpa ilmu, maka semua amalnya akan ditolak.
Yang pertama harus kita pelajari adalah aqidah atau tauhid yang juga disebut “Ushuluuddiin” (Dasar-dasar Agama). Ini adalah fondasi yang harus kita kuasai. Kita bukan cuma tahu bahwa rukun iman ada 6, tapi juga tahu dalil-dalilnya. Sebagai contoh, beriman kepada Allah. Kita juga harus tahu sifat-sifat Allah seperti wujud (ada). Kita tidak bisa cuma bilang bahwa Tuhan itu ada. Tapi juga harus bisa membuktikan/menjelaskan dalil-dalil bahwa Tuhan itu memang ada.
Tanpa aqidah yang kuat, maka seseorang yang ibadahnya rajin dapat tersesat atau murtad dengan mudah.
Setelah aqidah kita kuat dan dilandasi dengan ilmu, baru kita mempelajari Fiqih. Fiqih adalah ilmu yang menjelaskan cara-cara beribadah kepada Allah seperti sholat, puasa, zakat, hubungan dengan sesama manusia, dan sebagainya. Banyak kewajiban mau pun larangan yang harus kita ketahui, ada di kitab-kitab Fiqih.
Yang harus kita ketahui lagi adalah, ilmu agama harus berlandaskan Al Qur’an dan Hadits yang shahih. Jika satu masalah tidak tercantum dalam Al Qur’an dan Hadits, baru dilakukan ijtihad. Tapi ijtihad ini pun tidak boleh bertentangan dengan Al Qur’an dan hadits.
Menuntut ilmu juga niatnya harus untuk Allah semata. Bukan untuk kepentingan pribadi.
Dalam Kitab Bidayatul Hidayah, Imam Al Ghazali menulis sebagai berikut : “Wahai, hamba Allah yang rajin menuntut ilmu. Jika kalian menuntut ilmu, hendaknya dengan niat yang ikhlas karena Allah semata-mata. Di samping itu, juga dengan niat karena melaksanakan kewajiban karena menuntut ilmu wajib hukumnya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki maupun perempuan” [HR Ibnu Abdul barr]
Janganlah sekali-kali engkau menuntut ilmu dengan maksud untuk bermegah-megahan, sombong, berbantah-bantahan, menandingi dan mengalahkan orang lain (lawan bicara), atau supaya orang mengagumimu. Jangan pula engkau menuntut ilmu untuk dijadikan sarana mengumpulkan harta benda kekayaan duniawi. Yang demikian itu berarti merusak agama dan mudah membinasakan dirimu sendiri.
Nabi SAW mencegah hal seperti itu dengan sabdanya. “Barangsiapa menuntut ilmu yang biasanya ditujukan untuk mencari keridhaan Allah, tiba-tiba ia tidak mempelajarinya, kecuali hanya untuk Mendapatkan harta benda keduniaan, maka ia tidak akan memperoleh bau harumnya surga pada hari kiamat. ” [HR Abu Dawud]
Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu, maka baginya neraka…neraka.” [HR Tirmidzi & Ibnu Majah]
“Seorang ‘alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhaan Allah, maka dia akan ditakuti oleh segalanya. Akan tetapi, jika dia bermaksud untuk menumpuk harta, maka dia akan takut dari segala sesuatu.” demikian sabda Nabi SAW dalam riwayat lain. [HR. Ad Dailami]
Dirangkum dari berbagai tulisan seperti “Ilmu yang bermanfaat” (Aa Gym), “Ihya ‘Uluumuddiin” (Imam Al Ghazali)



karya sugeng syaripudin XII IPS 2
tugas  TIK 
pak ahmad sayuti